Harus Memilih di masa Sulit, Salah Satunya Memilih Bahagia
Hampir tiap hari kita disuguhi dengan berita-berita yang boombastis tentang covid 19 bahkan korban yang meninggal perhari ini mecapai 5000 lebih, ya lebih dari 5000 nyawa berpisah dengan jasadnya karena terpapar virus ini, sangat ganas memang. apalagi varian yang sekarang ini beda dengan yang pertama dulu karena telah mengalami beberpa kali mutasi dn ini tergolong ganas, seperti silent killer. Tiga hari terinveksi akan mengalami gejala batuk, pilek mirip flu dengan badan panas dan menggigil ditambah lagi dengan gangguan pencernaan. Dan penderita lama kelamaan akan mengalami sesak nafas dan kekurangan kadar oksigen dalam darah, ya dalam tiga hari tidak tertangani dengan baik maka akan dead. Tentu ini adalah hal yang menggemparkan karena wabah ini terbilang ganas, akibatnya masyarakat berbondong-bondong membeli tabung oksigen akibatnya oksigen langka, berbondong-bondong beli produk yang bisa meningkatkan imunitas seperti susu cap beruang putih, beli vitamin C jenis tertentu akibatnya harga-harga melambung begitulah gambaran sekilas saat ini.
disini saya tak bermaksud membahas keadaan saat ini yang tentu tidak menyenangkan karena PPKM darurat terus ditambah dari 2 minggu ditambah 3 minggu, sampai akhir Bulan Juli, walhasil tak hanya asupan oksigen yang langka asupan pendapatan dan keuanganpun kian sulit karena pergerakan ekonomi melambat dan ini disemua sektor, pasar sepi, mall tutup, ruko banyak yang di jual itupun tak laku-laku, harga panen petani turun dan sektor yang mengandalkan mobilitas manusia, seperti pariwisata, hiburan pun macet, tak ada kerumunan, pedagang kaki lima dibatasi jam bukanya, parah lagi yang saya alami beberapa kerjaan dari pemerintah kena refocusing anggaran karena semua anggaran banyak diarahkan untuk penanganan covid, ("tapi saya masih berharap pekerjaan saya lolos refocusing, semoga Tuhan mendengar do'a saya dalam hati, pliss Tuhan selamatkan pekerjaanku itu, kantong sudah menipis, Pliss Tolong jangan pending pekerjaan itu, aku gak iso ngomong piye-piye tapi Njjenengan lebih tahu tentang aku, Amiin)
ya mungkin kegalauan ini tidak hanya aku yang alami tapi serius sangat terasa dampaknya dan membikin kita agak panik, tetapi kita hsrus tetap dalam kondisi tenang dalam tiap keadaan, minimal bisa memanipulasi fikiran kita bahwa semua akan baik-baik saja, kesehatan yang terjaga dan ekonomi yang akan terus membaik insyaallah. Penting rasanya saya sampaikan dalam keadaan seperti ini kita harus:
1. Menyandarkan semua urusan kepada Tuhan
sebagai orang yang beragama apapun agamamu pastilah kita percayai bahwa semua didunia ini terjadi atas kehendaknya, tiada satupun kejadian yang lepas dan luput dari jangkauan sifat iradahnya. Begitu juga wabah yang terjadi ini, saatnya mawas diri dengan mematuhi prokes dari pemerintah dan mengurangi pergerakan yang menimbulkan sentuhan ataupun sosialisasi dengan orang banyak. Tapi urusan dapur piye?, minimal kita bertahanlah (susah nerjemahinya gays)
2. Lakukan yang bisa kita lakukan
Melakukan sesuatu pekerjaan apapun itu bisa menjadi alternatif untuk menyalurkan energi kita yang terbendung dan tak ada tempat katarsis, ya mau gimana lagi kerja WFH, banyak libur malah banyak yang kehilangan kerjaan, lakukan hobi anda dan nikmatilah kebersamaan bersama keluarga ambil sisi positifnya, jangan sampai stress lakukan hal yang menyenangkan bagaimanapun keadaanya dan buatlah senang.
3. Selalu bersyukur
Pertanyaanya apa yang perlu disyukuri? suasana gaduh dengan berita-berita yang menakutkan, cari ekonomi susah, keluar rumah tidak bisa, sakit sedikit dicurigai dikucilkan, program pemerintah juga tidak dapat, trus kudu kon piye?, yo tetep syukur karena masih hidup, masih sehat too,, harganya mahal banget, masih waras too, tidak stress, masih bisa makan to walaupun susah, masih punya harta benda too, walaupun tak mewah, pokoknya banyak yang harus kita syukuri, jika kita merasa tidak ada yang perlu disyukuri berarti kita sudah kufur dan buta terhadap nikmat Tuhan, sudahlah bahagialah karena itu bisa meningkatkan imunitas kita.
4. Cari mainan baru
Masa pandemi ini memaksa kita merubah habbit kita dari kehidupan yang semula banyak mobilisasi di luar dan dikerjakan dengan offline banyak beralih ke online, beli apapun serba online, tokopun banyak online dan ini menjangkiti semua sektor, artinya digitaslisasi dalam kehidupan kita selanjutnya akan semakin cepat akslerasinya sejalan dengan adanya wabah Covid 19 ini, cari uang sudah harus dengan online bisa dimana saja tak harus ke kantor, dan ini pula yang sedang saya seriusi. yaitu membikin aplikasi android dan di upload ke playstore dari sana kita akan dapatkan uang dari iklan dan install user. Saya belum bisa bercerita jauh tapi ini sedang saya seriusi bahkan dalam hati saya sangat yakin ini jalan untuk sampai pada target dan tujuanku secara lebih cepat dan bebas korupsi, hahaha, karena lepas dari anggaran pemerintah sama sekali dan kerjanya jelas. semoga semua keinginan segera terwujud (bersambung)
Comments
Post a Comment